Thursday, 12 November 2015

EKONOMI UMAT ISLAM

EKONOMI UMAT ISLAM (Satu Ketika Dahulu)

Dulu, yang menguasai pasar di Kota Madinah adalah golongan Yahudi. Di dalam masyarakat waktu itu terjadi penindasan, penzaliman dan riba di mana-mana.

Sayidina Abdurrahman bin Auf merupakan seorang pakar ekonomi diberi mandat oleh Rasulullah untuk memulakan ekonomi yang sarat dengan kasih sayang iaitu Ekonomi ISLAM.
Beliau memulai dengan membangun pasar yang dikelola 100% oleh umat Islam sendiri tidak jauh dari pasar Yahudi, yang dipanggil “Suqul Anshar“ atau pasar Anshar.

Semua orang Islam dihimbau untuk berjual beli dan melakukan semua aktiviti perniagaan di pasar itu tanpa bekerjasama sedikitpun dengan Yahudi dan tanpa terlibat dengan segala produk atau barang mereka.

DENGAN SEMANGAT PERPADUAN SERTA KETAATAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA saat itu menumpukan perhatian semata-mata di Suqul Anshar. Bahkan bukan itu saja, karena dalam sistem ekonomi Islam tidak ada penindasan atau riba serta amat memberi kemudahan dan di dalamnya juga terdapat semangat perpaduan dan rasa ber-Tuhan yang tajam, maka banyak orang bukan Islam dan orang luar kota pun tertarik untuk berdagang ke Suqul Anshar.

Hasil dari perjuangan itu maka dalam waktu singkat ekonomi Madinah beralih ke tangan umat Islam, sehingga ekonomi Yahudi yang sudah ratusan tahun, gulung tikar dan muflis bahkan mereka menjadi miskin dan akhirnya menutup pasar mereka.
Demikianlah, perpaduan umat Islam saat itu dalam ketaatan kepada ALLAH dan Rasul-Nya, berhasil membangun ekonomi Islam dan sekaligus merobohkan musuh tanpa berperang secara fizikal.

Kita seharusnya sebagai umat Islam meneladani dan mengikuti sunnah Nabi kita sebagai suatu strategi untuk membangun sistem ekonomi Islam.

SEBAB DI DALAM SUNAH ADA KEJAYAAN
NAMUN RAMAI MELUPAKAN BAHKAN MENINGGALKAN.

Wallahua'lam.

- Md Najib Rubin -

No comments:

Post a Comment