Sunday, 15 May 2016

SULTAN FATEH TIPU “TIPU SULTAN HARIMAU DARI KESULTANAN MYSORE INDIA”

Tipu Sultan merupakan seorang yang sangat alim dan toleran terhadap pemeluk agama lain.

Dunia Islam memiliki banyak pejuang gigih. Salah satunya adalah Sultan Fateh Ali Tipu yang lebih dikenal Tipu Sultan. Nama lain yang disematkan pada dirinya adalah Harimau dari Mysore. Ia memang pemerintah Kesultanan Mysore di India dari 1782 hingga ia mangkat pada 1799.

Tipu Sultan adalah putra pertama dari Haidar Ali dengan isteri keduanya, Fatima atau Fakhr-un-nissa. Dan rupanya, ia tidak hanya dikenal sebagai pemerintah, tetapi juga seorang ilmuwan, perajurit, serta pujangga.

Tipu lahir di Devanahalli, sekarang merupakan daerah Bangalore, yang berjarak 33 km sebelah timur Bangalore. Beliau dikenali sebagai orang yang sangat alim dan sangat toleran dalam interaksi dengan pemeluk agama lainnya.

Sebagai seorang pemerintah Muslim dan sebagian besar rakyatnya beragama Hindu, Tipu sering menghadapi sejumlah masalah dalam membangun kekuatan legitimasi pemerintahannya. Namun, ia terus mencari jalan keluar agar rakyatnya itu agama menerima dengan tangan terbuka.

Sejumlah pakar sejarah mengungkapkan bahwa Tipu memiliki sikap yang egaliter terhadap orang-orang Hindu. Namun, ia akan bersikap tegas ketika menghadapi pertentangan dalam masalah politik. Ia akan dengan segera menuntaskan masalah tersebut.

Tidak hanya jalinan hubungan harmonis yang ia bangun dengan pemeluk agama berbeza, termasuk rakyatnya. Selama pemerintahannya, Tipu Sultan melakukan sejumlah pembangunan dalam skala besar. Ia misalnya, membangun bendungan Khrishna Raja Sagara di Sungai Cauvery.

Tipu Sultan juga menyelesaikan projek yang telah dirintis ayahnya, Haidar Ali, yaitu projek Lal Bagh. Ia membangun banyak jalan, gedung-gedung awam, serta pelabuhan di sepanjang garis pantai Kerala. Pembangunan ekonomi untuk kesejahetraan rakyatnya, juga ia perhatikan.

Dalam masa pemerintahannya, Tipu Sultan tidak hanya mengembangkan perekonomian dan perdagangan domestik. Namun, ia memperluaskan dengan melakukan perdagangan dengan neger-negeri tetangga seperti Sri Lanka, Afghanistan, Perancis, Turki, dan Iran.

Tidak lupa, ia membangun kekuatan ketenteraan untuk meningkatkan pertahanan negara. Ia mengembangkan sebuah jabatan pendidikan tentera di Mysore. Bahkan, jabatan pendidikan itu menjadi pusat pendidikan bagi para putera di India.

Kekuatan tentera Tipu Sultan yang ampuh, terlihat saat pasukannya mampu memukul mundur pasukan Inggris dalam Perang Mysore Pertama dan Kedua. Dan, keberhasilan ini kemudian meningkatkan reputasi tentera yang dimilikinya.

Mantan presiden India, Abdul Kalam, pernah mengatakan, Tipu Sultan merupakan pencipta di dunia perang, yang memelopori penggunaan roket. Penggunaan roket oleh pasukan Tipu Sultan terjadi ketika menyerang pasukan Inggris di Srirangapatna.

Roket yang digunakan Tipu Sultan ini kemudian diambil Inggris dan hingga sekarang masih disimpan di Royal Artillery Museum di London. Abdul Kalam juga mengatakan bahawa sebagian besar pertempuran Tipu Sultan menuai kemenangan gemilang.

Sebelum melakukan perlawanan terhadap pasukan dari luar, pasukan Tipu Sultan mampu menaklukkan sejumlah kerajaan kecil di wilayah selatan Mysore. Dia mengalahkan Marathas dan Nizams dan juga beberapa penguasa India yang telah mengalahkan tentera Inggris.

Tipu pernah membantu ayahnya, Haidar Ali, mengalahkan Inggris di Perang Mysore Kedua. Inggris akhirnya mahu melakukan rundingan dalam sebuah perjanjian yang disebut Perjanjian Mangalore. Namun, ia mampu dipukul mundur pada sejumlah perang berikutnya.

Pada Perang Anglo-Mysore Ketiga dan Perang Anglo-Mysore Keempat, pasukan Tipu Sultan harus mengakui keunggulan pihak lawan dan berundur. Sebab, musuh membentuk pakatan yang kuat antara British East India Company, Nizam dari Hyderabad dan negeri kecil, Travancore.

Tipu Sultan memiliki seorang yang paling dipercayai yang bernama Sirdar Yar Muhammad yang juga dikenal sebagai Ghazi-e Mysore. Sirdar merupakan anak kepada Shah Muhammad, seorang sufi. Tipu sendiri menjadi salah satu murid Shah Muhammad ini.

Tidak lama setelah Sirdar Yar bergabung dengan tentera Mysore, ia segera menjadi salah salah satu panglima pilihan Tipu Sultan. Sebab, Tipu melihat perilaku patriotik, dan sikap gagah berani Sirdar Yar dalam medan perang dan dia sangat bangga akan hal itu.

Salah satu perang yang dibanggakan Tipu Sultan iaitu saat Sirdar Yar terlibat dalam perang di Seringapatam pada tahun 1799. Namun, kehebatannya mulai luntur ketika Tipu Sultan mangkat. Sirdar tak mampu mempertahankan ibu kota Mysore, Srirangapattana, dari serangan Inggris.

Sirdar Yar merasa terpuruk. Dia melarikan diri ke bukit-bukit Kullu, kemudian lari ke pusat Punjab Maharaja Ranjit Singh. Dengan demikian, dia berhasil menghindari penangkapan oleh tentera Inggris. Ia kemudian menjadi salah satu buruan penting tentera Inggris.

Selama menjadi pemerintah, Tipu Sultan juga beroleh pencapaian gemilang lainnya. Ia menerapkan sistem mata wang, perbankan, sistem kalendar, dan ukuran baru (matematik). Ia membuat mata wang atas namanya sendiri yang kemudian digunakan secara luas dalam perdagangan.

Tipu Sultan yang merupakan seorang sufi, sebenarnya berkeinginan untuk menjadi seorang sufi, tetapi ayahnya Hyder Ali berkeras bahawa dia mampu menjadi perajurit dan pemimpin besar. Dan, keinginan ayahnya kemudian terwujud, Tipu Sultan menjadi perajurit hebat dan seorang pemerintah yang adil.

Tipu Sultan di Medan Perang

Tipu Sultan mulai mempelajari taktik ketenteraan saat pada usia 15 tahun diatas permintaan ayahnya, Haidar Ali. Pada 1766, ia sudah menemani ayahnya bertempur melawan Inggris dalam Perang Mysore Pertama. Ia menjadi pemerintah kor kavaleri dalampenaklukan Carnatic pada tahun 1767 saat berusia 16 tahun.

Perang Mysore Kedua

Tipu Sultan memimpin sekelompok pasukan besar dalam Perang Mysore Kedua pada Februari 1782, dan dia mengalahkan Kolonel Annagudi Braithwaite di tepi Kollidam. Meskipun pada saat itu ia berhasil mengalahkan tentera Inggeris, namun ia menyedari Inggeris merupakan ancaman serius di India.

Tipu Sultan menyita semua senjata musuh dan menawan pasukan yang kalah tersebut. Sebelumnya pada Desember 1781, ia berhasil merebut Chittur dari kekuasaan Inggeris. Kehebatan Tipu Sultan kerana dari sejak remaja diberi latihan kententeraan oleh ayahnya Haidar Ali.

Perang Kedua Mysore berakhir dengan Perjanjian Mangalore. Perjanjian antara Sultan India dan Kolonial Inggeris tersebut menjadi penting dalam sejarah India. Meskipun demikian, Perang Mysore Kedua meyebabkan ekonomi mysore lemah.

Pertempuran Pollilur

Pertempuran Pollilur terjadi pada 1780 di Pollilur dekat Kota Kanchipuram. Pertempuran ini merupakan bahagian dari perang Anglo-Mysore kedua. Tipu dikirim oleh Haidar Ali dengan 10.000 tentera dan 18 buah senjata untuk menghalang Kolonel Baillie yang sedang dalam perjalanan untuk bergabung dengan Sir Hector Munro.

Dalam pertempuran tersebut, sekitar 200 orang ditangkap hidup-hidup, tentara Sepoy yang berjumlah sekitar 3.800 orang juga ditangkap. Akibatnya, Munro terus mundur ke Madras dan meninggalkan pasukan artilerinya di dekat sebuah tangki air Kanchipuram.

Perang Srirangapattana

Dalam perang ini, Inggeris mengerahkan 26 ribu tentera. Sedangkan Nizam dari Hyderabad yang merupakan pakatan Inggeris menyediakan 10 batalion dan lebih dari 16.000 kavaleri. Sementara, Tipu Sultan memimpin 30 ribu perajurit.

Tipu Sultan meninggal dalam pertempuran tersebut. Wellesley, salah satu pemimpin tentera Inggeris, memastikan kematian Tipu Sultan setelah meraba denyut nadinya tak lagi berdeyut. Tipu Sultan gugur di gerbang jalan yang terletak 300 meter dari Tembok Srirangapattana.

* Hangpcdua Malaya *

No comments:

Post a Comment